SEJARAH DESA

05 Juli 2025
Admin
Dibaca 33 Kali

Di lereng hamparan hijau Kecamatan Grobogan, berdiri sebuah desa yang menyimpan kisah panjang tentang perjuangan, budaya, dan semangat kebersamaan: Desa Teguhan. Berasal dari nama Ki Ageng Teguh — sosok leluhur yang diyakini menjadi cikal bakal desa — nama “Teguhan” melambangkan keteguhan hati, kekuatan tekad, dan semangat gotong royong warga sejak masa lampau.

Awalnya, Desa Teguhan tumbuh dari masyarakat agraris yang hidup dari sawah, ladang, dan ternak. Seiring waktu, warga mulai mengembangkan berbagai usaha mandiri — dari kerajinan sangkar burung, anyaman bambu, hingga produk pangan lokal seperti keripik dan peyek. Usaha kecil ini kini menjadi nafas ekonomi desa, melibatkan banyak generasi muda dan menjadi ciri khas Teguhan.

Setiap tahun, warga merayakan Sedekah Bumi dan Kirab Budaya — sebuah tradisi turun-temurun sebagai ungkapan syukur atas hasil panen. Dalam acara ini, 42 gunungan hasil bumi diarak menuju makam Ki Ageng Teguh, kemudian dilelang secara simbolis. Tradisi ini bukan hanya ritual — tapi juga menjadi pengingat bahwa akar budaya adalah fondasi utama dalam pembangunan desa.

Kini, Desa Teguhan terus berbenah. Melalui BUMDes Teguh Jaya Mulya, desa berhasil mengembangkan usaha peternakan ayam petelur, persewaan alat (sound system), hingga pelayanan Samsat Desa. Langkah ini membuktikan bahwa desa bisa mandiri secara ekonomi tanpa melupakan nilai-nilai lokal.